Boby Chandra : Walau Dapat Banyak Dukungan, Saya Appresiasi SR Minta Maaf Atas Insiden RDP Di DPRD Batam

Boby Chandra – Ketua Komunitas Kepri Bersatu

Batam – Kegaduhan yang terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam pada hari Jum’at (02-09-22) menuai polemik dan kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak Tokoh Masyarakat yang merespon postif tentang apa yang telah dilakukan oleh Safari Ramadhan, S.Pd sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, dan ada juga yang merespon negatif atas insiden yang telah terjadi.

Boby Chandra, Ketua Komunitas Kepri Bersatu menanggapi kegaduhan yang terjadi, Ia mengungkapkan bahwa hal seperti itu perlu dilakukan oleh seorang Dewan apabila Oknum lurah dan camat sudah tidak bisa lagi diberikan masukan (04-09-22).

” Sebelum RDP dilakukan, Camat dan Lurahnya kan sudah berulang kali di ingatkan oleh Pak Safari agar permasalahan ini segera diselesaikan dan jangan sampai dibawa ke dprd, bahkan Buya Safari juga sudah pernah mengingatkan Kepada Camat Sekupang pada saat RDP Banggar untuk APBD Tahun 2023 untuk Kecamatan “, ungkap pria yang sering dipanggil Boby ini.

Lanjutnya, artinya permasalahan ini sebelum RDP kan seharusnya bisa diselesaikan di tingkat kelurahan. Jika memang lurahnya cepat tanggap tentang permasalahan pemilihan RW ini, tidak mungkin semuanya ini akan terjadi, tuturnya.

Sambung Boby, ” Pak Lurah seharusnya lebih peka, Apakah SK yang beliau terbitkan sudah sesuai mekanisme yang ada, atau tidak sesuai mekanisme sebagaimana yang tertuang dalam Perwako No.20 Tahun 2020 ? “.

Boby juga menambahkan, Saya Appresiasi apa yang dilakukan oleh Safari Ramadhan, S.Pd dengan melakukan klarifikasi dan permintaan maaf langsung melalui media atas kejadian tersebut. Walaupun banyak masyarakat yang mendukung, Safari bisa berjiwa besar tetap melakukan permintaan maaf, tuturnya.

Di sisi lain, Khairil Anwar sebagai masyarakat sangat mendukung apa yang telah dilakukan Safari Ramadhan. Ia menyebutkan, Saya suka dengan anggota dewan yang tempramental seperti itu jika menyangkut kebutuhan, pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

” Apa jadi anggota dewan itu cuma cengar cengir, tidur waktu sidang sambil ngences, atau plonga plongo, baiknya urungkan saja niat jadi anggota DPRD kalau cuman duduk diam tanpa memikirkan minimal pemilihnya “, tutup khairil. (RA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *