Eranusanews.com, SungaiGuntung.Inhil – Penceramah pada acara yang berlangsung Selasa 14 Februari 2023 bertepatan 23 Rajab 1444 H di lapangan Ponpes Daarul Rahman Kateman tersebut adalah Al Mukarram Ustadz Dr.KH.Munahar Muktar, Lc (Ketua MUI DKI Jakarta), hadir juga bersama beliau KH.Tubagus Masnun. S.Ag (Ketua FKPP Pusat) dan KH.Muhammad Quruy, MSi, L.c (Pengasuh Ponpes Al-Muhbubiyyin Jakarta).
Ketua Panitia Acara Ustadz Heri Susanto dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para undangan yang hadir pada kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan tentang perjalanan kondisi Ponpes yang telah lebih kurang 4 tahun berdiri itu masih memerlukan dukungan semua pihak agar Ponpes bisa berkembang dan tahap pembangunan terus berjalan.
“Mudah-mudahan tahun akan datang kita adakan acara-acara besar bisa di dalam ruangan yang lebih besar dan nyaman, tidak lagi di lapangan,” ujarnya.
Camat Kateman Sutarno Wardoyo, S.Sos, MH Dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pimpinan PonPes Daarul Rahman Kateman KH.Pardian Riva’i Hidayatullah. “Beliau adalah salah satu Putra terbaik Kateman, kelahiran asli Air Tawar dan saat ini berkarya di Tanah kelahiran dengan mendirikan lembaga pendidikan.” Ucapnya
Camat Kateman juga menyampaikan agar para orang Tua/Wali Murid tidak perlu khawatir kalau anaknya belajar di pondok pesantren, karena anak-anak kita di didik dan di jaga dengan baik oleh para Ustadz dan Ustadzah nya, di ajarkan Ilmu Agama dan juga Umum, di ajarkan tentang Iman dan Taqwa juga kemandirian dalam hidup.
“In sya Allah akan ada keberkahan untuk kita para orang tua jika anak kita masuk pesantren,” lanjut beliau.
Selain itu Camat Kateman juga menyampaikan agar para orang tua bisa menjaga dan mengawasi anak-anak dalam keseharian, jangan sampai terjerumus pada hal-hal negatif. Sementara itu, KH.Tubagus Masnun dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 38 ribu Ponpes yang sudah terdaftar, dan masih banyak lagi ponpes yang dalam prosesnya. Jadi, jangan takut untuk memasukkan anak-anak ke pesantren, karena sekarang pesantren sudah di akui dan kelulusannya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lainnya juga bisa berkiprah di mana saja.
Para Santri harus dapat menjaga kejujuran dalam belajar, karena kunci hidup adalah Jujur. Ujar KH.Muhammad Qoruy dalam sambutannya.
Beliau sedikit bercerita tentang perjalanan masa kecil Syech Abdul Qodir Jailani ketika berangkat dari Mekkah menuju Iraq dan di bekali Uang 40 dinar yang di simpan di saku di bawah ketiaknya. Dalam perjalanannya Syech Abdul Qodir Jaelani bertemu dengan perampok yang berjumlah lebih kurang 40 orang, dan dalam perjalanan itu hampir semua orang yang lewat di rampas Hartanya, kecuali Syech Abdul Qodir Jaelani. Mengapa bisa begitu, lanjut beliau.
Karena kejujuran Syech Abdul Qodir Jaelani lah maka beliau tidak di rampok, setiap perampok yang bertanya pada beliau tentang apa yang di bawa, dengan Tegas Syech Abdul Qodir Jaelani mengatakan bahwa ia membawa 40 dinar uang. Tapi tidak ada satupun perampok yang percaya, hingga ada yang melapor kepada kepala perampok bahwa Ada anak kecil yang lewat dan membawa 40 dinar tapi tidak ada yang percaya.
Kepala perampok penasaran, dan kemudian bertanya juga kepada Syech Abdul Qodir Jaelani, dan jawabannya tetap tegas dan jujur, bahwa ia membawa 40 dinar uang. Kepala perampok tidak percaya sehingga memeriksa tubuh Syech Abdul Qodir Jaelani, dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati kebenaran dan kejujuran Syech Abdul Qodir Jaelani.
Ia menangis dan saat itu juga kepala perampok beserta anak buahnya langsung bertobat.
KH.Munahar Muktar dalam Tausyiahnya juga menyampaikan tentang kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, pentingnya jujur karena dengan jujur hidup akan terasa nyaman.
Bahwa kalau hidup itu antara perkataan dan perbuatan jujur, maka akan damai hidup, dan In sya Allah tidak akan ada pejabat di Indonesia yang akan Korupsi, kata beliau.
Kita ini tidak abadi di dunia, harta tidak di bawa mati kecuali amalan baik yang kita lakukan. Dan di antara amalan-amalan itu antara lain tidak takut untuk bersedekah dan ber infak baik itu di Masjid maupun di Pesantren.
Dan salah satu amal jariah yang terus mengalir juga adalah Do’a anak soleh dan solehah, untuk itu jangan takut dan ragu untuk memasukkan anak-anak kita di pesantren supaya bekal Ilmu Agamanya cukup Ungkap beliau.
Orang pintar belum tentu cerdas, orang cerdas In sya Allah pintar, sambung KH.Munahar Muktar. Orang Cerdas itu Ingat dengan Kematian, dekat dengan kebaikan, untuk itu jangan takut dan ragu menunjukkan Identitas kita sebagai seorang Muslim, bersihkan diri dan hati, jaga kejujuran di manapun berada.
Para tamu undangan begitu antusias mendengar ceramah yang di selingi guyonan dari Dr. KH.Munahar Muktar Lc yang juga Ketua MUI DKI Jakarta tersebut. Pada kesempatan Tausyiah tersebut juga menyampaikan bahwa saat ini menjelang tahun-tahun Politik, jangan karena 50 ribu atau 100 ribu kita salah memilih pemimpin dan wakil, kemudian 5 tahun kita di abaikan.
Pilihlah wakil atau pemimpin yang jujur, cerdas dan pintar, jelas siapa orangnya, dan kita kenal dan saling mengenal sehingga tidak sulit untuk berhubungan. Lanjut beliau
Hadir juga pada kegiatan tersebut Ketua Ikdar Inhil Buya Safrudin, S.Kom, Kapolsek Kateman, KUA Kateman, Ketua MUI Kateman, Lurah Bandar Sri Gemilang, Kepala Desa Penjuru, Anggota DPRD Kab Inhil Dapil 4 dari Partai PPP Adi Chndra, Kepala Desa Air Tawar/mewakili, Babinsa Air Tawar, Babhinkamtibmas Air Tawar, Ketua BPD Air Tawar beserta jajaran, Muslimat NU, BKMT Air Tawar, Majlis Taklim Se Desa Air Tawar, para Orang tua /wali murid Ponpes Darul Rahman Kateman, dan Masyarakat Umum. (Sulaiman)