Eranusanews.com, Batam – Dari beberapa pelabuhan internasional yang berada di Kota Batam ini banyak di manfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan keberangkatan calon pekerja migran yang tidak mempunyai dokumen yang lengkap.
Ketua yayasan peduli pekerja migran Indonesia dan traffiking Edy Asmara menyebutkan dari hasil tim surfei yayasan kami, terdapat 21 kasus dari bulan Januari sampai Oktober 2022.
Pekerja calon pekerja migran Indonesia yang di berangkatkan dari Batam. Saya sangat miris melihat pengawasan calon pekerja migran Indonesia di Kota Batam yang tidak sigap menjalankan pengawasan terhadap calon pekerja migran yang akan di berangkatkan ke luar negeri dengan dokumen yang tidak lengkap.
Dari kasus pekerja migran Indonesia di Kota Batam, hasil surfei kami ada oknum tokoh Agama yang tidak mau di sebutkan namanya dari lembaga selain kami yang ikut membantu untuk membela calon pekerja migran Indonesia yang akan di berangkatkan di luar negeri secara ilegal .
Tapi kami bertanya tanya entah apa modus pembuka agama ini untuk ikut dalam gerakan yang kami jalankan. Kami menduga ada pendanaan luar negri yang mengalir terhadap oknum tokoh agama ini memanfaatkan moment seolah-olah alibi membantu dan diamankan di sekretariatnya yang sangat dekat dengan tempat ibadahnya. Ada dugaan doktrin kristenisasi,” ungkap ketua Yayasan peduli pekerja migran Indonesia dan traffiking yang bernama Edy Asmara, Minggu (18/12/2022).
Saya sangat senang ada lembaga lain juga ikut membantu. Tapi jangan sampai ada doktrinisasi terhadap pekerja migran yang beragama lain untuk mengikuti agama dia yakini.
Saya menduga ada azaz pemanfaatan.
Saya berharap kalau menolong jangan ada embel-embel lain,seolah juga ikut memanfaatkan seperti oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (Red)