Lumrah Jika Akhir Tahun 2023 Jokowi di Tinggal Partai Koalisi Pendukungnya

Eranusanews.com, Batam – Hiruk pikuk dan mulai memanasnya suhu politik di tanah air menjelang semakin dekatnya pemilu Februari 2024 yang tidak lama lagi akan di laksanakan.

Partai politik melakukan lobi – lobi politik agar dapat berkoalisi untuk mengusung paket calon Presiden dan wakil Presiden, mengingat persyaratan Presiden Threshold sebesar 20% Kursi yang ada di DPR RI dan 25% Suara partai secara nasional, sehingga dapat mencalonkan paket Presiden dan wakil Presiden.

Saat ini ada 3 partai yaitu partai Nasdem, partai Demokrat dan partai PKS yang menyatakan berkoalisi mendukung calon Presiden Anis Rasyid Baswedan, syarat Presiden Threshold sudah terpenuhi.

Partai Nasdem satu – satunya partai politik kelompok pendukung pemerintah, berkoalisi dengan partai politik kelompok oposisi yaitu partai Demokrat dan PKS.

Dengan mendukung calon Presiden yang tidak didukung oleh istana, partai politik kubu pemerintah seperti partai PDIP menabuh genderang perang dengan Partai Nasdem.

Issue Reshuffle kabinet semakin kencang di suarakan oleh partai PDIP agar menteri – menteri dari partai Nasdem segera di Reshuffle.

Rabu PON kebiasaan Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet tidak terjadi, tentu Jokowi sebagai presiden harus menghitung kalkulasi untung dan ruginya jika melakukan reshuffle apalagi waktu tidak cukup 2 tahun lagi berkuasa.

Reshuffle atau tidak nya kondisi saat ini tidak akan signifikan untuk lebih baik Kabinet dari sebelumnya.

Tulisan penulis sebelumnya dengan Judul’ KEMUNGKINAN BESAR PRESIDEN Jokowi AKAN DI TINGGAL PARTAI KOALISI AKHIR TAHUN 2023 ‘sepertinya secara perlahan akan terbukti.

Kenapa demikian? Ini sesuatu yang wajar karena politik itu tidak ada yang abadi tapi dinamis, karena menyangkut kepentingan, dengan akan berakibat jabatan Presiden Jokowi maka kepentingan itu akan berakhir, itulah hukum alam.

Partai politik pasti akan mengutamakan kepentingan Partai, jika salah memilih calon Presiden dan wakil Presiden bisa berakibat terancam tidak lolos parlemen Threshold.

Seperti yang terjadi dilema partai PAN dan PPP, struktur elit partai masih patuh dan setia terhadap calon Presiden dan wakil Presiden yang akan di dukung Presiden Jokowi, sedangkan akar rumput menghendaki calon Presiden dan wakil Presiden lain, jika kedua partai tersebut tidak mengantisipasi kemungkinan akan anjlok suaranya berakibat tidak lolos parlemen Threshold.

Namun seperti nya tanda- tanda partai politik kelompok koalisi pemerintah akan terpecah berai semakin nampak, apalagi nanti jika Reshuffle kabinet dilakukan oleh Presiden Jokowi, membuang kader partai, tidak dapat dielakkan lagi suhu politik akan semakin memanas.

Penulis : Ismail Ratusimbangan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *