Eranusanews.com, Batam – Aksi Demonstrasi yang digelar aktivis mahasiswa dari PC PMII Batam berujung bentrok di Mako Polresta Batam. Senin (20-3-2023).
Dedy Hasibuan, selaku Ketua PC PMII Batam mengatakan kejadian ini terjadi saat kawan-kawan PMII sedang melakukan pendampingan pada masyarakat yang merupakan Nasabah KSP Karya Bhakti Belakang Padang yang merupakan korban penipuan dan pencucian uang yang diduga dilakukan KSP KARYA BAKTI Belakang Padang yang sampai hari ini kasus tersebut belum menemukan titik terang dan terkesan sengaja untuk dilarut-larutkan.
“Aksi yang kami lakukan hari ini sekaligus untuk menyampaikan pesan kepada Kapolresta Barelang, terkait janji beliau yang akan melakukan pengawalan total terkait kasus ini, namun berjalannya waktu Kapolresta justru tidak terlihat serius menangani atas pengaduan masyarakat yang sudah melapor” tandas Dedi Hasibuan yang menilai proses penyidikan terkesan lambat dan diduga adanya pembiaran agar kasus ini redup begitu saja.
Namun sangat disayangkan ketika peserta aksi menyampaikan pesan tersebut bukannya Kapolresta menanggapi aduan masyarakat dengan baik, kami dan massa aksi lainnya justru mendapat perlakuan intimidasi dan pemukulan oleh pihak Polresta Barelang yang dipimpin oleh Kasat Intel Polresta Barelang” ujar Dedi salah satu peserta aksi
Di tempat yang sama, Ketua PKC PMII Provinsi Kepulauan Riau, M.Jasming Agus menyayangkan intimidasi dan aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Polresta Barelang “adik-adik PC PMII Batam kan sudah mengikuti aturan yang berlaku mengenai pelaksanaan aksi, mereka sudah bersurat ke Polresta Barelang, mereka juga melakukan aksi dengan tertib kenapa diperlakukan demikian,Untuk apa bersurat jika harus ditanggapi dengan cara-cara yang seperti ini ” ungkap jasming dengan nada kesal.
Kemudian disampaikan juga oleh jasming kalau beberapa anggota yang ikut aksi tersebut babak belur dipukuli saat aksi unjuk rasa tadi ” kalau penyambutan aksi seperti ini kami merasa seolah masih hidup di zaman Orde Baru, dan jika Kapolresta Barelang tidak mau melayani aspirasi masyarakat yang didampingi PC PMII Batam untuk menyuarakan persoalan mereka, maka mundur saja dari jabatannya” tegas nya.
“kami kecewa dengan tindakan anarkis yang diambil oleh pihak Polresta Barelang, ada yang diseret paksa, dipukul dan tindakan dengan cara yang tidak menunjukkan bahwa kita sedang hidup di negara hukum” tambah jasming lagi.
Seperti diketahui, aksi yang di Lakukan PC PMII Batam ini merupakan bentuk aksi kekecewaan kepada penyidik yang sedang melakukan proses penyidikan atas dugaan pencurian penipuan serta pencucian uang yang dilakukan KSP Karya Bhakti Belakangpadang sekaligus menagih janji Kapolresta Batam yang mengatakan akan mengawal kasus ini sampai selesai yang mana hingga kini dirasa belum memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
PC PMII Batam menyampaikan bahwa korban yang didampingi sebagai korban yang melaporkan pihak KSP Karya Bhakti sebagai Terlapor, namun dalam perjalanannya penyidikan seolah menjadikan KSP Karya Bhakti sebagai Korban, hal ini yang membuat PC PMII Batam sebagai pihak yang melakukan pengawalan kepada kasus ini menganggap perlu untuk mengadakan aksi.
Senada ditegaskan Wiradi Putra, Wakil Bendahara PB PMII Bidang Maritim dan Kawasan Perbatasan. Dalam waktu 24 Jam ketiga orang mahasiswa PMII yang ditahan belum dikeluarkan maka kami akan mengerahkan mahasiswa turun kembali ke Mapolresta Barelang. (sad)