Mengenal Frederik Kiran: Cucu Soekarno yang Berdarah Jepang & Belanda

Eranusanews.com, Frederik Kiran, seorang pria tampan yang berdarah campuran Indonesia, Jepang, dan Belanda, adalah putra dari Kartika Sari Dewi. Kartika sendiri adalah anak dari presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan Naoko Nemoto, yang dikenal juga sebagai Ratna Sari Dewi setelah memeluk Islam.

Pertemuan Naoko Nemoto dan Soekarno terjadi saat Naoko berusia 19 tahun pada tahun 1959, ketika Soekarno sering ke Jepang untuk mengurus ganti rugi perang. Mereka bertemu pada sebuah acara makan malam di Imperial Hotel Tokyo pada 16 Juni 1959. Tak lama kemudian, pada 14 September 1959, Soekarno mengundang Naoko ke Indonesia.

Kedekatan mereka berlanjut hingga akhirnya mereka menikah pada 3 Maret 1962. Setelah pernikahan, Naoko memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Ratna Sari Dewi. Dari pernikahan ini, lahirlah Kartika Sari Dewi pada 11 Maret 1967 di Tokyo.

Namun, tiga tahun setelah kelahiran Kartika, pasangan ini bercerai, dan Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970. Setelah itu, Ratna Sari Dewi meninggalkan Indonesia dan menetap di berbagai negara seperti Perancis, Swiss, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1983, ia sempat kembali ke Indonesia, tetapi pada tahun 2008 menetap di Jepang.

Ratna Sari Dewi selalu membawa putrinya, Kartika Sari Dewi, kemanapun ia pergi. Kartika dibesarkan di Perancis dan melanjutkan sekolah di Swiss. Setelah dewasa, Kartika sempat menjadi wartawan di Tokyo dan bekerja di biro periklanan di New York saat ibunya pindah ke Amerika Serikat.

Kartika Sari Dewi menikah dengan Frits Frederik Seegers, presiden Citibank Eropa asal Belanda, pada 2 Desember 2005 di hotel InterContinental Amstel, Amsterdam. Dari pernikahan ini, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Frederik Kiran Soekarno Seegers pada 24 Agustus 2006.

Meskipun lahir dan besar di luar negeri, Kartika Sari Dewi selalu mengenalkanFrederik  Kiran tentang Indonesia. Kartika mendirikan Yayasan Kartika Soekarno Foundation yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan serta kesejahteraan ibu dan anak di Indonesia. Frederik Kiran seringkali turut serta dalam kunjungan yayasan ini ke berbagai wilayah di Indonesia.

Kartika berharap agar Frederik Kiran selalu mencintai dan mengingat Indonesia, tanah air leluhurnya, dan mewarisi semangat Soekarno. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *