Agam, Sumbar -Eranusanews. Kementerian BUMN dalam hal ini menunjuk Anggota DPR-RI Komisi VI Ibu Hj. Nevi Zuairina untuk melaksanakan kegiatan Sosialisasi BUMN Sebagai Pendorong Inklusi Keuangan dalam Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat. Kegiatan yg dilaksanakan di Aula Kerapatan Adat Nagari Lubuk Basung ini dihadiri tidak kurang dari 100 peserta dan dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2022.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Komosi VI Ibu Hj. Nevi Zuairina yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutan nya Nevi menyampaikan bahwa literasi keuangan bagi para individu dan pelaku usaha dapat berdampak dengan peningkatan kemampuan untuk mengakses produk dan layanan keuangan seperti transaction, payments, savings, credit dan insurance. Dari hal tersebut terjadi peningkatan inklusi keuangan dalam akses fasilitasi kehidupan sehari-hari, membantu keluarga dan perencanaan bisnis dari awal memulai hingga tujuan jangka panjang demi menghindari keadaan darurat yang tidak terduga. Oleh karena itu, Inklusi keuangan merupakan faktor pendorong utama untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan serta meningkatkan kemakmuran rakyat.
1,2 miliar penduduk dunia saat ini tidak memiliki rekening (account), akibatnya mereka mengalami kesulitan untuk mengakses produk dan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di Indonesia, diperkirakan lebih dari 80 juta orang dikategorikan sebagai unbanked population atau excluded population. Kondisi inilah yang membuat masih banyak penduduk yang hidup dalam kondisi miskin. Pemusatan kekayaan yang terbatas pada kelompok masyarakat tertentu telah menimbulkan masalah lebarnya kesenjangan antarpenduduk dan antardaerah.
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong percepatan inklusi keuangan. Komitmen itu terefleksi dari terbitnya Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), di mana Presiden RI memimpin langsung Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Strategi nasional inklusi keuangan pun sudah dibangun dengan baik. Lembaga-lembaga keuangan bank dan non-bank juga semakin banyak dan aktivitasnya semakin berkembang.
Namun, indeks inklusi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah. Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19% atau meningkat dari 67,8% pada 2016. Perlu ada upaya yang lebih sistematis untuk mempercepat inklusi keuangan. Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan target inklusi keuangan 90 persen harus dicapai pada tahun 2024.
Dalam mewujudkan peningkatan inklusi keuangan, harus pula diiringi dengan peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03% pada 2019, meningkat dari 29,7% pada 2016. Perlunya literasi keuangan bagi para pelaku UMKM agar dapat lebih memahami konsep dasar dari produk keuangan, melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang lebih baik, serta melindungi mereka dari penipuan dan usaha tidak sehat di pasar keuangan.
Literatur telah banyak yang mengkonfirmasi bahwa kemampuan UMKM dalam mengenali dan mengakses sumber daya keuangan akan berdampak pada tingkat pertumbuhan UMKM. Kemampuan mengelola keuangan UMKM sangat diperlukan untuk kinerja usaha dan keberlangsungan usaha. UMKM yang memiliki dasar pengetahuan keuangan yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih baik hal seperti pinjaman, investasi dan sebagainya. Jika dibandingkan dengan UMKM yang tidak memiliki dasar pengetahuan keuangan akan memungkinkan timbulnya resiko dalam usahanya seperti kerugian bahkan kebangkrutan.
Disitulah peran pemerintah, dalam kesempatan ini oleh Kementerian BUMN, dalam membantu UMKM, salah satunya dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi kepada UMKM terkait literasi keuangan. Pemerintah harus bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada UMKM agar terjalinnya hubungan yang baik antara perusahaan dengan UMKM. Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan materi Digital Marketing yang diisi oleh Veri Kurniawan, S.E., MBA yang merupakan Direktur Perumda Tuah Sepakat. (Rio)