
EranusaNews.com: Takdir Partai Gelora tak akan sama dengan partai-partai lain seperti Demokrat, Gerindra, NasDem, termasuk PKS. Meski sama-sama partai baru sejak reformasi, tapi zamannya berbeda. Alur sejarah mungkin juga berbeda.
Partai-partai di atas terbilang eksis saat ini. Tapi, masa depan tak ada yang tahu. Meski sama-sama eksis, kemunculan mereka juga berbeda-beda. Apalagi Partai Gelora. Partai yang kerap dikatakan sebagai pecahan PKS.
Perkataan atau sebutan itu mungkin tak hanya merugikan Partai Gelora, tapi juga PKS sendiri. Berbeda seperti NasDem dan Gerindra, yang juga dikatakan sebagai pecahan Golkar. Dua partai ini justru jadi eksis, juga Golkar sendiri.
Gerindra dan NasDem saja tak bisa disamakan. Apalagi dengan Demokrat dan PKS. Partai Gelora bisa belajar dari semuanya. Tapi mencocok-cocokkan diri dengan salah satunya, itu tak akan menolong. Rugi, malah.
Kemarin, Partai Gelora sudah mendaftar ke KPU. Tak butuh waktu lama, KPU langsung menyatakan pendaftaran Partai Gelora bisa dianggap lengkap, lanjut ke tahap berikutnya. Ini saja berbeda dengan partai baru lainnya.
Di internal KPU kemarin, terdengar sayup-sayup bahwa inilah partai baru yang paling siap. Punya tokoh, ide, massa, dan jaringan. Lengkap. Terlontar istilah di dalam, partai baru, tapi sudah senior. Lengkap. Siap. Bergelora.
Tapi, jangan bayangkan takdirnya akan sama dengan Demokrat, Gerindra, NasDem, termasuk PKS. Alur sejarahnya akan berbeda. Masa lalu itu horor, pembangunan itu juga horor, itu bisa disaksikan dalam film Pengabdi Setan Kedua.