Bintan- Pagi itu, Jumat (11/11/2022) saat anaknya pergi sekolah seperti biasa, sedikitpun tidak ada firasat apa-apa yang dirasakan Sunanto, ia pun beraktivitas seperti biasa mengantar istrinya berbelanja kepasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Dan secara tidak disengaja ia pun tidak membawa Handphone, usai berbelanja dan sesampainya dirumah dan memarkirkan kendaraannya beliau pun langsung masuk kerumah dan memeriksa handphone nya, dan ternyata dalam handphone nya banyak pesan dan panggilan tidak terjawab dari teman Anaknya.
Penasaran banyaknya pesan dan panggilan tidak terjawab, Sunanto rupanya di telpon lagi dari kawan Anaknya, sehingga terjadilah percakapan dan sungguh terkejutnya Sunanto mendengar kabar bahwa anaknya yang berinisial TA, siswa SMAN 1 Bintan Timur Kelas 10 telah berada di RSUD Kijang – Bintan, Maka dengan segera beliau berangkat menuju RSUD Kijang – Bintan, setibanya di RSUD tersebut sekitar pukul 08:30 WIB beliau mendapati kondisi anaknya terbaring dalam perawatan yang masih menggunakan seragam sekolah.
“Secara fisik anak saya sadar, tetapi telinga mengeluarkan darah dan sudah tidak bisa di ajak komunikasi serta lupa dengan segala hal, ” ungkap Sunanto.
Sunanto lalu menggali informasi apa yang sebenarnya terjadi, beliau bertanya kepada kawan-kawan sekolah yang mengantarkan anaknya ke RSUD Kijang – Bintan, menurut keterangan awal yang di dapat dari kawan – kawan anaknya, TA terlibat perkelahian dengan RA yang masih berstatus sebagai pelajar, melihat kondisi anaknya yang begitu parah akhirnya sunanto melaporkan hal ini ke Polsek Bintan Timur, namun laporan Sunanto tidak di terima pada waktu itu.
“Pada waktu saya melapor, laporan saya tidak di terima, malah saya di suruh mengumpulkan bukti – bukti dan saksi – saksi terlebih dahulu, nanti setelah ada baru datang lagi ke Polsek Bintan Timur, kalau mencari saksi dan bukti harus saya, sebenarnya saya atau mereka yang polisi” ungkapkekecewaan Sunanto pada waktu itu.
Dengan kondisi TA yang kritis, sekitar Pukul 11:00 WIB akhirnya pihak RSUD Kijang – Bintan merujuk TA ke RSUP Ahmad Thabib di KM. 8 Tanjung Pinang yang lebih lengkap peralatan medisnya agar mendapat pertolongan medis dengan tepat. Sesampainya di RSUP, TA langsung mendapat perawatan dan segera di lakukan tindakan CT Scan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.
“Dokter yang menangani anak saya setelah meneliti hasil CT Scan, dokter mengatakan bahwa ada pendarahan di dalam kepala anak saya serta dengan tengkorak di bagian atas daun telinga sebelah kanan retak,” jelas Sunanto.
Setelah mendapatkan perawatan dari hari Jumat 11/11/2022 sampailah hari Minggu 13/11/2022 tepatnya jam 01:00 kondisi kesehatan TA semakin menurun dan mengalami koma, dengan memburuknya kondisi TA, akhirnya pihak dokter melakukan CT Scan untuk kedua kalinya.
“Akibat pendarahan di dalam kepala maka mengakibatkan kerusakan otak yang serius terhadap anak saya, sehingga dokter RSUP tidak mengambil tindakan untuk operasi di karenakan beresiko dan tingkat keberhasilannya jika di lakukan tindakan operasi sangat kecil serta melihat kondisi anak saya yang tidak memungkinkan di lakukannya tindakan operasi” ucap Sunanto sembari mengingat ingat keterangan dokter sewaktu di RSUP pada waktu itu
Mendengar penjelasan dokter terhadap kondisi anaknya, Sunanto dan keluarga hanya bisa berdoa untuk kesembuhan putra tercintanya, berserah kepada Takdir yang di tetapkan Allah SWT Tuhan yang Maha Esa. Hingga akhirnya nyawa anak tercintanya tidak dapat tertolong dan menghembuskan Nafas terakhir pada Selasa (15/11/2022) sekira pukul 19.50 WIB di RSUD Provinsi Raja Ahmad Thabib.
Duka mendalam yang di rasakan oleh seluruh keluarga, terlebih dari kedua orang tua Almarhum yang harus menerima kenyataan anaknya meninggal dengan usia belia.
Sunanto juga mengatakan kasus ini sudah di tangani pihak kepolisian, itu pun setelah viral di kalangan siswa dan guru sekolah, kenapa tidak saat awal kejadian dan saat saya melaporkan kejadian ini langsung bertindak, sangat terkesan menyepelekan perkara ini, di mana seharusnya pelaku di tahan, ini malah di biarkan berkeliaran, di saat anak saya kritis, pelaku malah asik bermain game yang keberadaannya di ketahui oleh anggota keluarga yang kebetulan melihat pelaku. Apa memang harus ada yang meninggal terlebih dahulu barulah Polsek Bintan Timur bertindak? pungkas Sunanto
Sementara itu, Surya Wahyudi yang merupakan paman kandung almarhum TA yang sengaja datang dari Jakarta setelah mendapat informasi bahwa keponakannya sedang kritis pada Jumat (11/11/2022) mengaku pada saat itu posisinya masih bertugas di Jakarta namun masih belum jelas penyebab keponakannya sampai kritis.
“Saya ditelpon oleh Ayah korban pada hari Jumat (11/11/22) pagi sekitar pukul 09:30 wib dan posisi saya masih di Jakarta, namun karena mendapatkan informasi dan perkembangan kedaaan keponakan saya yang informasinya kemungkinan kecil untuk hidup atau di selamatkan, kemudian hari senin (14/11/22) sekitar pukul 18:00 wib, Saya tiba di Tanjungpinang dan langsung menuju ke rumah sakit RSUD Provinsi Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang untuk melihat keponakan saya, tetapi belum di izinkan oleh pihak rumah sakit,” kata Surya, Kamis (17/11/2022).
Melihat kondisi keponakannya yang kritis seperti itu, membuat Surya penasaran dan mencari tau mengenai kronologis kejadian, Pada Selasa (15/11/2022) dia pun berangkat menuju ke SMA Negeri 1 Bintan Timur dan bertemu dengan guru disana dan juga di pertemukan dengan saksi-saksi yang pada saat itu berada di lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi yang didapat dari keterangan adik-adik SMA Negeri 1 Bintan Timur yang memang berada dilokasi kejadian pada waktu itu, bahwa
Intinya kejadian bermula pada Kamis (10/11/22) antara siswa KV (teman almarhum) dan Siswi yang berinisial AM.
“Pada saat itu KV yang sedang bersama Almarhum memanggil seorang siswi yang berinisial AMR, namun sewaktu AMR dipanggil dan dicegat oleh KV, AMR mengatakan kalau AMR mau berhenti kalau dibayar, yang secara spontan di jawab oleh KV “Kamu ni kayak cewek bay***n aja, di berhentikan kok harus bayar kok gitu,” ujar Surya menceritakan keterangan siswa yang memberikan kesaksian saat mereka di ruangan sekolah SMA Negeri 1 Bintan Timur
Kemudian lanjut Surya, diceritakan oleh saksi pada waktu itu, karena peristiwa itu hanya merupakan candaan spontan saja antar Siswa/siswi sekolah saja, dan tidak ada keributan apapun pada waktu itu. Namun rupanya pada saat hari Jumat (11/11/22) itu, almarhum yang seperti biasa berangkat ke sekolah dari rumah sekitar pukul 06:30 wib pagi, namun sebelum almarhum pergi kesekolah dia dan teman-temannya ngumpul bareng terlebih dahulu di titik kumpul yang lokasinya berada dikantin belakang SMP Negeri 1 Bintan Timur dan kemudian, biasanya mereka berangkat bersama-sama ke sekolah.
“Nah, pada saat mereka sedang ngumpul itulah datang seorang siswa SMK Negeri 1 Bintan Timur yang berinisial RA. dan pada saat RA datang langsung menanyakan ke mereka, “kalian kenal yang namanya KV, ” ujar RA, sebagaimana diceritakan saksi.
Lalu siswa yang menjadi saksi di lokasi itu menjawab bahwa ia kenal dengan KV, namun saat ini sedang tidak bersama mereka, kemudian RA meminta siswa saksi untuk menelepon KV
“Coba kamu telepon KV,” ujar RA
Atas permintaan RA untuk telpon KV, siswa saksi itu pun memenuhi permintaan RA untuk menelepon KV tetapi pada waktu itu KV tidak menjawab telepon dari siswa saksi itu.
Kemudian RA ini pergi, usai RA pergi tak berselang lama datanglah KV masuk ke dalam kantin yang juga disusul oleh almarhum TA. Setelah kedatangan KV dan Almarhum TA, tidak lama kemudian RA muncul kembali, dan kembali menanyakan sosok KV yang dia cari.
“Mana yang namanya KV,” ujar RA lagi.
Mendengar namanya di cari, KV lalu menjawab bahwa dialah yang bernama KV. Mengetahui sosok yang ia cari ada disitu, RA langsung menanyakan ke KV, “Kemarin becandaan kamu kenapa kok menyebutkan cewek saya lo**e,” tanya RA kepada KV.
Lalu siswa KV ini memanggil almarhum TA, dan dijawab oleh almarhum TA, KV kemudian bertanya pada almarhum TA ” Ngak ada kan kemarin saya menyebutkan AMR Lo**e,” tanya KV Kepada almarhum TA.
Kemudian almarhum TA yang posisinya pada saat itu lagi duduk, mendengar pertanyaan dari KV, langsung berdiri, mungkin melihat almarhum TA berdiri RA merasa tidak senang seolah menantang dirinya, RA pun akhirnya langsung menantang mereka (almarhum TA dan KV) untuk berkelahi
“Udah, kalian aja berdua main dengan saya,” ucap RA kepada KV dan almarhum TA.
RA pun membuka bajunya lalu di jawab dari almarhum TA “kalau berkelahi jangan di kantin, di lapangan saja,” ajak almarhum TA kepada RA.
Kemudian mereka pun berangkat ke lapangan, tepatnya di lapangan Antam kijang dan keberangkatan ini di iringi sama teman-temannya atau grup nya dari siswa RA setelah itu mereka sampai Disana disitu langsung dari grupnya siswa RA membuat brigade bentuk Huruf U dan disitu grup TA hanya ada 6 orang sedangkan grup RA ada belasan orang.
Usai sampai di lapangan Antam Kijang, RA langsung menantang almarhum TA dengan kata-kata uda “kamu pukul saya “ucap RA kepada almarhum TA, lalu almarhum TA memukul RA. Lalu RA membalas dan disitu terjadilah pukul-pukulan setelah itu siswa RA membanting almarhum TA tepat diatas aspal bantingan RA. Akibat dari bantingan RA almarhum TA jatuh dan kejang-kejang, disitu RA masih memukulin walaupun almarhum TA sudah terkapar serta kejang-kejang tidak sadarkan diri di atas aspal.
Melihat kondisi almarhum TA yang tak sadarkan diri, teman TA kemudian membantu menyadarkan TA dengan menyiram air ke wajah TA, namun TA sudah tidak bereaksi.
Disisi lain RA yang melihat TA pingsan, kemudian RA mengambil Handphone lalu vidiokan Almarhum TA sembari memvideo kan sekaligus melontarkan kata-kata “Baru 2 kali aja sudah tumbang, buang-buang waktu saja Ko**oL,” ucap RA terhadap Almarhum TA setelah itu almarhum TA di tinggal pergi RA bersama teman-temannya.
Melihat almarhum TA tidak ada respon sewaktu disadarkan, akhirnya teman-teman Almarhum TA membawa TA ke rumah sakit RSUD Bintan menggunakan sepeda motor berboncengan tiga, dengan posisi almarhum TA di tengah dan 2 orang temannya mengendarai dan satu lagi memeluk serta memegang erat almarhum TA menuju RSUD kijang.
Atas kejadian itu, Surya selaku paman kandung korban almarhum TA meminta pihak kepolisian Polsek Bintan timur untuk mengusut tuntas kasus ini khususnya untuk RA untuk mempertanggung jawabkannya serta meminta untuk segera mengusut pihak-pihak yang menjadi provokator atas kejadian tersebut.
“Saya minta pihak penegak hukum khususnya Polsek Bintan Timur untuk mengusut tuntas kejadian yang menyebabkan hilangnya nyawa keponakan saya, dan saya minta hukum ditegakkan seadil-adilnya dan selurus-lurusnya, dan proses hukum ini akan tetap saya pantau,” tutup Surya
Ditempat terpisah, Awak media berhasil menyambangi kediaman JE yang merupakan teman akrab RA (tersangka) yang juga menyaksikan saat terjadinya perkelahian antara TA dan RA di lapangan Antam – Kijang.
JE berstatus siswa SMKN 1 Bintan Timur dan bersekolah yang sama dengan tersangka RA.
Diceritakan JE, perkelahian itu terjadi dikarenakan pengaduan AMR siswi SMAN 1 Bintan Timur ke tersangka RA, yang mana AMR ini adalah pacarnya tersangka RA.
“AMR mengadukan ke RA bahwa ada siswa yang bernama KV yang mengganggu dan mengatakan hal kotor terhadap dirinya, mendengar pengaduan AMR, RA lantas berniat menemui KV keesokan paginya sebelum berangkat sekolah,” ujar JE, Kamis (17/11/2022).
Lanjut diceritakan JE, Pada Jumat 11/11/2022 sekira pukul 06:40 WIB. dengan perasaan yang marah karena kekasihnya di katakan dengan perkataan kotor, JE, Tersangka RA dan kawan-kawannya menemui KV di salah satu warung di dekat SMPN 1 Bintan Timur, diketahui memang biasanya KV dan kawan-kawannya sering berada di tempat tersebut sebelum berangkat ke sekolah.
“Tersangka RA mendatangi tempat tersebut tidak sendiri, RA juga membawa kawan-kawannya. Setibanya di warung tersebut, tersangka RA lantas menanyakan adakah dari kalian yang bernama KV,” ungkap JE
Akhirnya Tersangka RA dan KV bertemu dan terjadilah percakapan yang tentunya terkait pengaduan AMR kepada Tersangka RA.
Saat itu, ungkap JE, KV tidak mengakui atas tuduhan dari Tersangka RA, KV juga memanggil TA (korban) untuk menjadi saksi atas apa yang terjadi di hari Kamis 10/11/2022, dan memang TA (korban) kebetulan bersama KV waktu itu, dan TA pun bersaksi bahwa tuduhan itu tidak benar.
“Pada waktu itu saya memang ada mengatakan, ” Kasih sekali mulutnya biar gak ngomong sembarangan, ” ujar JE
Masih menurut JE, dan setelah percakapan makin panas akhirnya Tersangka RA mengajak KV dan TA (korban) untuk adu jotos dengan dirinya sembari membuka baju layaknya Jagoan, ajakan itu di tolak oleh KV, namun perkataan dan sikap tersangka RA memancing Emosi TA dan akhirnya Tantangan itu di iya kan oleh TA ( korban ), dengan sigap tersangka RA ingin memulai perkelahian itu, namun di lerai oleh pemilik warung tersebut. Akan tetapi Tersangka RA dan TA (korban) sepakat beralih ke lapangan Antam – kijang, yang memang lokasinya tidak jauh dari warung tersebut.
JE menerangkan, sesaat setelah sampainya TA (korban) dan Tersangka RA dan kawan-kawan, dia mengintruksikan untuk berbaris membentuk seperti huruf U dan sebelum perkelahian di mulai dia juga meneriakkan ” Cepek limpul, cepek limpul beberapa kali kepada kawan-kawan yang ada disitu”
Setelah itu, perkelahian antara Tersangka RA dan TA (korban) pun di mulai, keduanya adu jotos hingga Tersangka RA membanting TA ke lantai beraspal dengan posisi kepala duluan yang mengenai lantai aspal, seketika itu TA langsung kejang-kejang, melihat itu, Ia pun menarik tersangka RA dan meminta teman yang lain memegangi Tersangka RA.
“Namun tersangka RA berontak dan terlepas dari pegangan kawannya lantas menghampiri dan melayangkan pukulan beberapa kali tepat di kepala TA (korban) yang sudah kejang-kejang dan tidak berdaya,” ungkapnya
“Setelah itu kami, Tersangka RA, dan kawan-kawan meninggalkan tempat kejadian dan langsung menuju ke sekolah, dan setelah itu saya tidak mengetahui lagi apa yang terjadi hingga kabar beredar dari kawan-kawan bahwa TA (korban) di rawat di RSUP. Dan pada hari Selasa saat saya sedang duduk-duduk ngopi bersama kawan-kawan, saya mendapat telepon dari kawan sekolahnya bahwa TA (korban) telah meninggal dunia. ” tutup JE
Terpisah, sementara itu awak media ini berhasil menyambangi tempat kediaman AMR di kijang, bintan sekitar pukul 17:40 wib Kamis 17/11/22 untuk di konfirmasi langsung atas namanya yang viral di sebutkan oleh para saksi asal muasal sebab terjadinya perkelahian RA dengan Almarhum. Miris yang di dapatkan oleh awak media ini, AMR tidak sudi untuk di wawancara terkait namanya yang disebutkan oleh para saksi.(redaksi)