Eranusanews.com, Ambon – Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon menyelenggarakan
Sosialisasi dan Presentasi program bekerja ke negara Australia kepada mereka yang telah dinyatakan lolos seleksi, melalui jalur Student visa, Work dan Holiday visa, Sponsorship visa di Auditorium Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon, sabtu 25/03/2023 di Jln. karel Satuitubun, Passo, Kecamatan Baguala.
Program ini terselenggara atas kerjasama, Dinas Tenaga kerja Kota Ambon, California Education Centre Indonesian, International Working Group Australia Pty. Ltd dan Aston Collage Australia Pty, Ltd.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pj Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon Ir Steven Benhard Patty,M.Si, CEO California Education Centre (CEO) Indonesia Ibu Ely Yana, S. Pd, CEO International Working Group Australia serta Aston Collage Australian Mr Alan jerry Gerungan, OPD lingkup Pemerintahan kota Ambon dan Peserta yang dinyatakan lolos seleksi sebanyak 148 orang.
Pj Wali Kota Bodewin M. Wattimena, saat membuka kegiatan menjelaskan tingginya tingkat pengangguran di kota Ambon ditahun 2022 yang mencapai angka 11,67 persen dari total jumlah penduduk.
Mengapa angka pengangguran sangat tinggi, karena terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan lapangan pekerjaan dengan kebutuhan tenaga kerja, baik kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan oleh pencari pekerja, ujarnya.
Menurutnya faktor lain yang mendukung tingginya pengangguran adalah kesenjangan informasi antara penyedia dan pencari kerja, dimana seringkali penyedia kesulitan mendapat tenaga kerja yang sesuai kualifikasi dan standar yang dibutuhkan.
Informasi lowongan kerja yang tidak sampai dipublik dengan baik, sehingga banyak pencari kerja tidak memperoleh informasi tersebut, imbuhnya.
Kata wattimena, berbeda dengan Kabupaten/Kota lainya, Ambon tidak memiliki sumberdaya alam yang menarik investor untuk berinvestasi, kota ini hanya mengandalkan jasa perdagangan, belum lagi ruang kota yg sempit, membatasi masuknya investasi.
Pemerintah kota Ambon, tidak dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup, apalagi angka pencari kerja terus bertambah lewat lulusan perguruan tinggi dan SMA.
Untuk itu, dirinya berharap dengan program bekerja di Australia dapat membantu pemkot dalam mengurangi angka pengangguran, meski untuk saat ini hanya 148 orang yang lolos seleksi dari 353 yang mendaftar.
Ternyata yang menjadi kendala ternyata faktor bahasa, padahal kuota yang disediakan untuk kota Ambon 1000 orang, ujarnya.
Wattimena menegaskan, akan ada upaya dan jalan keluar yang dilakukan pemerintahan kota dalam meningkatkan kualitas pencari kerja, dengan membuka pelatihan bahasa Inggris, agar kesempatan bekerja di luar negeri dapat dimanfaatkan oleh para pencari kerja yang notabene merupakan generasi muda kota ini.
Bersama dengan BPVP kita akan upayakan peningkatan kemampuan bahasa Inggris bagi pencari kerja, tutup Wattimena. (Red)