Karimun – Modernisasi adalah suatu proses perubahan dari keadaan tradisional menuju masyarakat yang lebih maju (modern) atau masa kini. Proses tersebut merupakan pergeseran sikap dan mentalitas sebagai masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Kamis, (13-10-22).
Begitu pula dengan Prasarana berupa Pengaspalan jalan yang menjadi faktor penting dalam memudahkan Pengendara Jalan, baik itu dari segi kemudahan berkendara, kenyamanan berkendara dan serta tentunya sebagai prioritas keselamatan pengendara.
Ternyata di Kelurahan Meral Kota sendiri masih ada jalan yang belum beraspal yang menjadi akses penting untuk tiga Desa yaitu Sungai Pasir, Kampung Baru dan Wonosari. Jalan penting ini digunakan masyarakat Meral yang tercatat 7.424 jiwa, dan di bagi menjadi 26 RT dan 6 RW yang mempunyai prioritas aktivitas masyarakat untuk menuju Sarana seperti Sekolah, SMPN 2 Meral, TPQ Muhajirin, TPU, Lapangan Bola dan Pasar Bukit Tembak.
Awak Media juga melakukan Investigasi dan melakukan Wawancara kepada masyarakat sekitar, ada banyak harapan dan keluhan yang di utarakan oleh masyarakat setempat untuk Pemerintah Kabupaten Karimun terkait jalan yang beraspal yang digunakan dengan kurun waktu yang sangat lama ini.
Masyarakat setempat yang berinisial AR yang tidak ingin disebutkan nama lengkapnya juga memberikan tanggapan.
“Dah banyak orang dari pemerintah yg ngukur dan survey jalan ni, tapi cuman sekedar ngukur dan survey aje selame ini dan bapak dewan pun hanye sekedar janji aje tanpa merealisasikan” pungkas AR sebagai masyarakat setempat sungai pasir”.
AR juga menambahkan bahwasanya banyak masyarakat sekitar menjadi korban akibat jalan yang licin dan berlubang tanpa aspal ini.
“Masyarakat sini sering menjadi korban akibat jalan licin dan rusak ini, seperti pernah kejadian ibu hamil jatuh, lorry tersangkut, dan banyak lagi masyarakat sekitar yang menjadi korban karna jalan licin dan rusak ini. JPO tebangon 3 Milyar, Kamar mandi di pantai pelawan sampai 800 Juta yang telah menelan anggaran APBD, tolong di realisasikan yg mane yang harus diprioritaskan jangan hanye sekedar janji nak aspalkan jalan, buat drenase tapi tak pernah di realisasikan oleh pemerintah, kami cume ingin menikmati jalan yang sepantasnye kami gunakan untuk kami melakukan aktivitas sehari- hari”, imbuh AR dengan nada sedih dan haru.
Masih di temoat yang sama, Raja Nurul Fahlevi selaku Tokoh Pemuda Sungai Pasir juga menambahkan tanggapan.
“Saya minta kepada Pemangku Jabatan yang menggunakan kebijakan, tolonglah perhatikan masyarakat dengan kondisi jalan yg seperti ini bagaimana masyarakat bisa menggunakan jalan untuk melakukan aktivas dengan mendapatkan kenyamanan”, ujar Raja Nurul Fahlevi kepada awak media.
Masih kata Raja, Kelurahan sungai pasir termasuk daerah perkotaan yang mana seharusnya tidak ada lagi jalan yang rusak dan tidak beraspal, dan harusnya sudah tersentuh sejak dulu. Sementara jalan desa-desa yang lain sebagai barometer sudah bagus dan mulus, ada lagi beberapa jalan di kabupaten karimun sudah beraspal tetapi di lapis aspal kembali”, tegasnya.
Masyarakat setempat dan tokoh pemuda berharap pemerintah karimun bisa memprioritaskan jalan di kelurahan Sungai Pasir agar bisa direalisasikan terkhususnya oleh pemerintah karimun dan DPRD Komisi III agar secepatnya di tanggapi dan pemerintah segera merealisasikan. (JT)