Batam – Berkarir di benua Eropa kini terbuka lebar bagi lulusan SMA/SMK di Provinsi Kepulauan Riau. Melalui pendidikan, pemagangan dan sertifikasi pemerintah Jerman yang dijembatani oleh program “Kepri die Berufsausbildung.”
Program ini dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Negara Republik Jerman. Dengan ini berkarir di Benua Eropa kini sudah bisa didapatkan oleh semua generasi muda di Kepri.
Setiap peserta die Berufsausbildung akan mendapatkan kontrak dengan perusahaan di Jerman setelah menyelesaikan persiapan selama 7-9 bulan di Indonesia.
Persiapan tersebut meliputi kursus bahasa, kebudayaan dan juga etos kerja di Lembaga Pendidikan SM Education.
Sangat mudah untuk bisa mengikuti program ini. Terbuka bagi siapa saja yang berusia 18-35 Tahun tamatan minimal SMA/SMK dan mampu berbahasa Jerman minimal level B1, dan siap ditempatkan di negara Jerman selama 1-3 tahun.
Selain proses pendidikan ini gratis, setiap pesertanya akan dibayar setiap bulannya sebesar Rp 13 juta di tahun pertama dan bisa mencapai Rp 19 juta pada tahun ketiga.
Setelah selesai pelatihan para peserta dapat melanjutkan pekerjaan di Eropa maupun negara lainya karena ijazah pelatihan ini diakui secara Internasional.
Selama pelatihan peserta bisa berkeliling ke seluruh Eropa karena memiliki visa schengen yang berlaku untuk negara tetangga seperti Perancis, Belanda dan 24 negara Eropa lainnya.
Program ini dibuat negara Jerman untuk menutupi kekurangan tenaga kerja praktis sebanyak 1,2 juta orang. Hal ini membuka peluang besar bagi generasi muda di Kepri untuk memanfaatkan momentum.
Wahyu Wahyudin, Ketua Komisi 2 DPRD Kepri mengatakan, dua tahun terakhir investasi di provinsi Kepri dan Kota Batam didominasi oleh perusahaan Eropa. Maka dari itu, penting bagi generasi penerus untuk memahami negara-negara Eropa, karena akan mempermudah mereka untuk mengembangkan daerah ketika selesai mengikuti program ini.
Diharapkan program ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan juga kualitas SDM di Kepri dengan standarisasi kelas Eropa.
“Kita butuh SDM yang berwawasan terbuka untuk meningkatkan investasi dan turis mancanegara, dan ini adalah salah satu caranya,” tandasnya.
Kemudian juga WAHYU Wahyudin ingin mendorong agar pembiayaan untuk pendampingan, training dll bisa di subsidi pemerintah atau diberikan pinjaman Lunak oleh pemerintah seperti program UMKM Sehingga masyarakat bisa menyicil.
Lanjutnya, atau mendorong perusahaan melalui CSR untuk bisa membiayai siswa siswi yg berprestasi, tutupnya.