Eranusanews.com, – Batam, Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Masak Khidmat 2023-2027, Amirul Khalish Manik, belum lama ini meminta kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah Kepulauan Riau, agar segera bertindak dan menyikapi perilaku para pasukan Buzzer (pengguna Facebook) pendukung Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Bupati/ Walikota Se-Provinsi Kepulauan Periode 2024-2029 di jejaring sosial Facebook (Medsos).
“Dunia Maya itu nyata. Diskominfo segera bersinergi dengan Bawaslu dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk Bentuk tim khusus Cyber Patrol yang berselancar di dunia Maya,” ujar Khalish, saat dijumpai oleh awak media, Kamis (5/9/2024).
Para Buzzer ini, terlihat saling serang dan saling menjatuhkan dengan unsur suku dan agama demi mempertahankan Paslon masing-masing yang akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024. Sebagai catatan bahwa negara Indonesia menganut sistim demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 bukan Negara yang berlandaskan Khilafiah, jika para Buzzer menyerang paslon dengan issu suku dan agama maka aparat penegak hukum untuk menindaknya. tegasnya
Ia, pun mengungkap nyatanya dari dunia Maya-lah friksi, kubu-kubu Paslon yang saat ini bertarung di Pilkada sudah meruncing, padahal belum masuk masa kampanye. “Pasukan buzzer saling serang hingga saling menjatuhkan dengan unsur sara dan rasa, bahkan dengan semangatnya ingin langsung knock down lawannya. Ngeri, ngeri, ngeri,” bebernya.
Kata Khalish, semua tidak ingin membiarkan perilaku buruk dari para buzzer ini maka diharapkan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, pemerintah Kabupaten dan Kota harus segera hadir untuk mencegah perilaku yg membahayakan bagi demokrasi yang beradab dan bermartabat.
“Di era teknologi digital yang berkembang pesat saat ini kita tak bisa lagi mengharapkan semata pengawasan tahapan penyelenggaraan Pilkada secara tatap muka atau langsung akan tetapi juga harus terlibat aktif melakukan pengawasan di dunia maya melalui Tim Khusus Cyber Patrol,” jelasnya.
Sebagai komitmen untuk mewujudkan Pilkada 2024 di Kepulauan Riau yang damai, aman dan bermartabat, maka pembentukan Tim Khusus Cyber Patrol menjadi sangat urgen. “Tim Khusus ini secara tidak langsung memperkuat peran Bawaslu sebagai pengawal tegaknya demokrasi yang berlangsung dalam pemilihan kepala daerah,” terangnya.
Berangkat dari kondisi ini, dirinya selaku Waketum PP PRIMA DMI Masa Khidmat 2023-2027 yang juga Wakil Ketua DPD KNPI Kepri meminta kepada Bawaslu dan Diskominfo agar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap aktifitas-aktifitas para buzzer dari masing-masing pendukung kedua Paslon yang dinilai sudah tidak lagi menjunjung tinggi etika, adab dan kesopanan dalam berdemokrasi. tegasnya.
Pada Momen pilkada 2024 ini, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau mari kita ciptakan kondisi aman dan damai. Tutupnya. (Red)