Eranusanews.com,- Alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem imun terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti makanan, debu, atau serbuk sari. Jika tidak dikenali dan ditangani dengan baik, alergi dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami gejala, penyebab, serta cara mengatasi alergi agar si kecil tetap sehat dan aktif.
Gejala Alergi pada Anak
Gejala alergi bisa bervariasi tergantung jenis pemicunya. Berikut beberapa gejala umum yang sering muncul:
- Alergi Kulit – Ditandai dengan ruam merah, gatal, bengkak, atau eksim (dermatitis atopik).
- Alergi Pernapasan – Bisa menyebabkan hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk, mata berair, atau bahkan asma.
- Alergi Makanan – Gejalanya meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, hingga pembengkakan di wajah dan bibir.
- Alergi Serangga – Biasanya terjadi setelah gigitan serangga dan menyebabkan bengkak, kemerahan, serta gatal yang parah.
- Reaksi Anafilaksis – Ini adalah kondisi alergi yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan sesak napas, tekanan darah turun drastis, dan kehilangan kesadaran. Kondisi ini memerlukan penanganan medis darurat.
Penyebab Alergi pada Anak
Alergi terjadi ketika sistem imun anak menganggap zat tertentu (alergen) sebagai ancaman dan bereaksi secara berlebihan. Beberapa pemicu alergi yang umum meliputi:
- Makanan – Susu sapi, telur, kacang, seafood, gandum, dan kedelai sering menjadi pemicu alergi makanan pada anak.
- Debu dan Tungau – Paparan debu rumah atau tungau bisa memicu alergi pernapasan.
- Serbuk Sari dan Bulu Hewan – Bisa menyebabkan bersin, hidung tersumbat, atau mata berair.
- Obat-obatan – Beberapa anak memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik atau obat pereda nyeri tertentu.
- Gigitan Serangga – Bisa menyebabkan reaksi lokal yang parah atau bahkan anafilaksis.
Cara Mengatasi Alergi pada Anak
Meskipun alergi tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola dan mencegah reaksi alergi:
-
Identifikasi dan Hindari Alergen
Jika anak menunjukkan reaksi alergi terhadap makanan tertentu, debu, atau faktor lain, segera cari tahu pemicunya dan hindari sebisa mungkin. -
Gunakan Obat Antihistamin atau Kortikosteroid
Jika anak mengalami alergi ringan, obat antihistamin dapat membantu meredakan gejala. Untuk reaksi yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid atau inhaler jika anak memiliki alergi pernapasan. -
Pastikan Rumah Bersih dan Bebas Alergen
Rutin membersihkan rumah, mengganti seprai, dan menggunakan penyaring udara dapat membantu mengurangi paparan alergen, terutama bagi anak yang sensitif terhadap debu atau serbuk sari. -
Perhatikan Pola Makan Anak
Jika anak memiliki alergi makanan, pastikan membaca label kemasan makanan dengan teliti dan informasikan kepada sekolah atau pengasuh tentang pantangan makanan anak. -
Siapkan Rencana Darurat
Jika anak memiliki riwayat reaksi alergi berat, selalu siapkan EpiPen (jika diresepkan dokter) dan ajarkan anak serta orang di sekitarnya cara menggunakannya dalam situasi darurat.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami:
- Gejala alergi yang sering kambuh atau semakin parah
- Sesak napas atau mengi setelah terpapar alergen
- Reaksi alergi yang melibatkan banyak organ tubuh
- Tanda-tanda anafilaksis seperti pingsan, wajah bengkak, atau kesulitan bernapas
Alergi pada anak adalah kondisi yang perlu diperhatikan dengan baik, tetapi bisa dikelola dengan langkah yang tepat. Dengan mengenali gejala, memahami penyebab, serta mengambil tindakan pencegahan yang sesuai, anak tetap bisa menjalani kehidupan yang sehat dan nyaman. Jika alergi anak sering kambuh atau menimbulkan gejala serius, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang optimal. (Nur)