Penyebab dan Faktor Risiko Tuberkulosis: Mengapa Seseorang Bisa Terkena TBC?

Eranusanews.com, – Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, tetapi juga bisa mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena TBC:

Penyebab TBC

  1. Infeksi Bakteri Mycobacterium tuberculosis
    • Bakteri ini dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi TBC aktif batuk, bersin, berbicara, atau meludah. Orang yang menghirup bakteri ini bisa terinfeksi.

Faktor Risiko Terkena TBC

  1. Kontak Dekat dengan Penderita TBC
    • Tinggal atau berinteraksi secara rutin dengan seseorang yang memiliki TBC aktif meningkatkan risiko terinfeksi.
  2. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
    • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, atau mereka yang menjalani perawatan kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi TBC.
  3. Kondisi Lingkungan
    • Tempat dengan ventilasi buruk, seperti penjara, tempat penampungan tunawisma, atau asrama, meningkatkan risiko penyebaran TBC.
  4. Kondisi Ekonomi dan Sosial
    • Kemiskinan, kurangnya akses ke perawatan kesehatan, dan kekurangan gizi dapat meningkatkan risiko terkena TBC.
  5. Penggunaan Obat-obatan
    • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat imunosupresan, bisa meningkatkan risiko TBC karena menurunkan daya tahan tubuh.
  6. Kondisi Kesehatan Lainnya
    • Penyakit paru-paru lainnya, seperti silikosis, meningkatkan risiko terkena TBC.

Gejala TBC

  • Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu
  • Batuk berdarah atau berdahak
  • Nyeri dada
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Demam dan menggigil
  • Keringat malam
  • Kelelahan

Pencegahan TBC

  • Vaksin BCG: Vaksin ini dapat membantu melindungi anak-anak dari bentuk TBC yang parah.
  • Hindari Kontak dengan Penderita TBC Aktif: Menghindari atau melindungi diri saat berada dekat dengan orang yang diketahui mengidap TBC aktif.
  • Ventilasi yang Baik: Memastikan tempat tinggal dan tempat kerja memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah penyebaran bakteri melalui udara.
  • Perawatan dan Pengobatan: Memastikan bahwa penderita TBC menjalani pengobatan dengan benar untuk mencegah penyebaran penyakit.

Penanganan TBC

Pengobatan TBC memerlukan regimen antibiotik jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan. Penting untuk menjalani pengobatan sesuai resep dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan untuk memastikan bakteri benar-benar tereliminasi dan mencegah resistensi antibiotik.

Dengan memahami penyebab dan faktor risiko TBC, kita bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyakit ini. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *