Eranusanews.com, Jakarta– Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menegaskan komitmen pemerintah dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TB) di Indonesia pada 2030, saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten. Lokasi yang dikunjungi meliputi Desa Tembong, Posyandu Kenanga, Puskesmas Carita, RSUD Banten, dan Poltekkes Kemenkes Banten.
Dalam keterangannya pada Sabtu (18/1/2025), Dante menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam penanggulangan TB. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan eliminasi TB tidak terlepas dari peran aktif kader kesehatan, tokoh masyarakat, serta pemerintah daerah. “Desa Siaga TB seperti Desa Tembong adalah inspirasi nasional dalam menekan angka kasus sekaligus meningkatkan keberhasilan pengobatan TB,” ujarnya.
Dante mengapresiasi program inovatif Desa Tembong, seperti JARING TAS (Kejar Skrining dan Tangani TB Sampai Tuntas) dan KAJEDAK (Kader Ngajemput Dahak), yang terbukti meningkatkan cakupan penemuan kasus TB secara signifikan. Ia menyarankan agar inovasi tersebut terus didukung dan direplikasi di berbagai daerah lainnya.
Ia juga mendorong semua elemen masyarakat untuk bergerak bersama mewujudkan target eliminasi TB pada 2030. “Desa Tembong adalah bukti nyata bahwa pendekatan berbasis masyarakat mampu memberikan dampak besar. Model ini harus diperluas ke desa-desa lain di Indonesia,” tambahnya.
Menurut laporan Global TB Report 2024, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia dengan estimasi 1.090.000 kasus TB baru dan 125 ribu kematian setiap tahunnya. Salah satu upaya strategis yang tengah digalakkan adalah pengembangan Desa Siaga TB, seperti Desa Tembong, yang menciptakan masyarakat tanggap, peduli, dan mandiri dalam penanganan TB.
Desa Tembong: Contoh Sukses Desa Bebas TB
Desa Tembong di Kecamatan Carita berhasil menjadi Desa Bebas TB melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Program unggulan seperti Respati (Remaja Sehat Pejuang Tangguh Berinovasi) dan KAJEDAK telah membuktikan efektivitasnya dalam mendeteksi, memantau, dan menuntaskan pengobatan kasus TB.
Melalui program JARING TAS, cakupan skrining TB meningkat signifikan, mencatatkan keberhasilan pengobatan hingga tidak ada pasien yang putus atau gagal berobat selama 2022–2024.
Keberhasilan Inisiatif Desa Tembong:
- Inovasi Skrining Aktif: Kader Pengawas Minum Obat (PMO) dilibatkan untuk memantau pasien secara intensif.
- Sosialisasi Berkelanjutan: Kampanye kesehatan melalui kegiatan komunitas, seperti pengajian dan majelis taklim.
- Pemberdayaan Masyarakat: Tokoh masyarakat aktif meningkatkan kesadaran penyakit TB melalui metode “wawar” di desa.
Keberhasilan Desa Tembong menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis masyarakat dapat memainkan peran besar dalam mengatasi penyakit menular seperti TB. Pemerintah optimistis model ini dapat menjadi inspirasi untuk diterapkan di seluruh desa di Indonesia demi mewujudkan eliminasi TB pada 2030. sumber: infopublik.id